Jumaat, 25 Jun 2010

Solat : diterima atau tidak

Dalam Hadis Qudsi disebutkan mengenai orang-orang yang diterima sholatnya oleh Allah Swt, "Sesungguhnya Aku (Allah Swt.) hanya akan menerima sholat dari orang yang dengan sholatnya itu dia merendahkan diri di hadapan-Ku. Dia tidak sombong dengan makhluk-Ku yang lain. Dia tidak mengulangi maksiat kepada-Ku. Dia menyayangi orang-orang miskin dan orang-orang yang menderita. Aku akan tutup sholat orang itu dengan kebesaran-Ku. Aku akan menyuruh malaikat untuk menjaganya. Dan kalau dia berdoa kepada-Ku, Aku akan memperkenankannya. Perumpamaan dia dengan makhluk-Ku yang lain adalah seperti perumpamaan firdaus di syurga."

Dalam hadis qudsi tersebut disebutkan bahwa tanda-tanda orang yang diterima sholatnya oleh Allah Swt., adalah:

PERTAMA

Dia datang untuk melaksanakan sholat dengan merendahkan diri kepada-Nya. Dalam Al-Quran, keadaan seperti itu disebut dengan khusyu'. Dan sholat yang khusyu' adalah salah satu tanda orang yang mukmin. Yang disebut dengan sholat yang khusyu' itu bukan tidak ingat apa pun. Karena orang yang tidak ingat apa pun itu dipanggil 'pengsan'.

Diriwayatkan bahwa Sayyidina Ali bin Abi Thalib, apabila hendak melakukan sholat, tubuhnya gementar dan wajahnya pucat lesi. Sehingga ketika ada orang yang bertanya kepadanya, "Mengapa Anda ya Amirul Mukiminin?" Sayyidina Ali menjawab, "Engkau tidak tahu bahawa sebentar lagi aku akan menghadapi waktu amanah." Kemudian, Sayyidina Ali membacakan sebuah ayat Al-Quran, "Sesungguhnya Kami telah menawarkan amanat kepada langit, bumi, dan gunung-gunang, maka semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir akan mengkhianatinya. Dan dipikullah amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu amat zalim dan amat bodoh" (QS 33: 72).

Kemudian Sayyidina Ali melanjutkan ucapannya, "sholat adalah suatu amanat Allah yang pernah ditawarkan kepada langit, bumi, dan bukit untuk memikulnya. Tetapi, mereka menolaknya dan hanya manusia yang sanggup memikulnya. Memikul amanat berarti mengabdi kepadaNya."

KEDUA

Dia tidak sombong dengan makhluk-Ku yang lain. Jadi, tanda orang yang diterima sholatnya ialah tidak takabur. Takabur, menurut Imam Al-Ghazali, ialah sifat orang yang merasa dirinya lebih besar daripada orang lain. Kemudian ia memandang rendah orang lain itu. Boleh jadi ia bersikap demikian kerana ilmu, amal, keturunan, kekayaan, anak buah, pangkat, jasa atau kecantikannya.

Kalau Anda merasa besar kerana memiliki hal-hal itu dan memandang rendah pada orang lain, maka Anda sudah takabur. Dan sholat Anda tidak diterima. Bahkan dalam hadis lain disebutkan bahwa Rasulullah Saw. bersabda, "Takkan masuk syurga seseorang yang dalam hatinya ada rasa takabur walaupun sebesar debu saja."

Biasanya masyarakat akan menjadi rosak jika di tengah-tengah masyarakat itu ada orang yang takabur. Kemudian takabur itu dizahirkan untuk mendapat layanan yang istimewa. Dan anehnya, seringkali sifat takabur ini 'melekat' kepada 'orang masjid' atau penggiat agama. Mereka biasanya takabur dengai ilmunya dan menganggap dirinya paling benar dan perasan bagus.

KETIGA

Tanda orang yang diterima sholatnya ialah orang yang tidak mengulangi maksiatnya kepada Allah Swt. Nabi yang mulia bersabda, "Barangsiapa yang sholatnya tidak rnencegahnya dari perbuatan keji dan mungkar, maka sholatnya hanya akan menjauhkan dirinya dari Allah Swt." Dalam hadis yang lain, Rasulullah Saw. bersabda, "Nanti, pada Hari Kiamat, ada orang yang membawa sholatnya di hadapan Allah Swt. Kemudian sholatnya diterima dan dilipat-lipat seperti dilipat-lipatnya pakaian yang kotor dan usang. Lalu sholat itu dipukul ke wajahnya."

Allah tidak menerima sholat itu karena sholatnya tidak dapat mencegah perbuatan maksiatnya setelah ia melakukan maksiat tersebut. Bukankah Al-Quran telah mengatakan, "...Sesungguhnya sholat mencegah dari perbuatan-perbuatan keji dan mungkar..." (QS 29:45).

KEEMPAT

Orang yang diterima sholatnya ialah orang yang menyayangi orang-orang miskin. Maksudnya orang ini mempunyai status sosial yang tinggi. Dia bukan hanya melakukan rukuk dan sujud saja, tetapi dia juga memikirkan penderitaan insan lain. Dia menyisihkan sebahagian waktu dan rezekinya untuk membahagiakan orang lain.

Kalau dalam sholat Anda, Anda sudah merasakan kebesaran Allah dan tidak takabur; dan kalau Anda sudah tidak mengulangi perbuatan maksiat sesudah sholat; dan kalau Anda sudah mempunyai perhatian yang besar terhadap kesejahteraan orang lain, maka Allah akan melindungi Anda dengan jubah kebesaran-Nya. Allah akan memberi kepada Anda kemuliaan dengan kemuliaan-Nya, dan membungkus Anda dengan busana kebesaran-Nya. samping itu, Allah akan menyuruh para malaikat untuk menjaga Anda; dan para malaikat itu akan berkata sebagaimana yang disebutkan dalam Al-Quran, "Kamilah pelindung-pelindungmu dalam kehidupan dunia dan akhirat. Didalamnya kamu akan memperoleh apa yang kamu inginkan dan memperoleh (pula) di dalamnya apa yang telah dijanjikan oleh Allah kepadamu" (QS 41: 31)

Renung-renungkan... Moga bertambah amal kita...


Tiada ulasan:

Catat Ulasan

Assalamualaikum Warahmatullah

Senarai Blog Saya

Pengikut