Saya, anda dan kita semua hanya INGIN jadi baik, belum benar-benar jadi baik. Maka bermujahadahlah untuk jadi baik. “Ya Allah, andainya hari ini hari kepulanganku, maka jadikanlah semua aktivitiku sebagai kebaikan di sisimu”
Rabu, 25 Ogos 2010
Tips mengelakkan Subuh Gajah
Tak sedar, tak terjaga, sedap sangat tidur dan pelbagai jenis alasan yang manusia kemukakan untuk 'menutupi kesalahan' diri tidak Solat Subuh pada waktunya. Tanpa sedar, manusia dengan tega mengulangi dan mengulangi kesalahan sama saban hari malah bertahun tanpa rasa sesal dan ingin berubah. Hasilnya dalam doa sehari-hari merintih mengadu kenapa rezekiku dirasakan sempit.
Untuk keluar daripada keadaan itu, disarankan beberapa tips yang biasa-biasa sahaja, tetapi dengan keizinan dari Allah akan menghasilkan suatu yang luar biasa. Tips-tips berkenaan ialah:
1. Berniat untuk bangkit awal agar dapat melaksanakan kewajipan Solat Fardhu Subuh atau, berniat untuk mendirikan qiamullail seterusnya Solat Subuh berjemaah di surau / masjid bagi lelaki dan awal waktu bagi wanita.
2. Tidur awal. sebelum jam 12 tgh malam. Kalau boleh jam 10 dah tidur. Dengan izin Allah akan segar untuk bangun tahajjud barang 2 rakkat atau 6 rakaat atau ikut sunnah 8 rakaat ditambah dengan 3 rakaat witir.
3. Baca 3 qul atau surah mulk atau 2 ayat terakhir surah kahfi atau sajdah.
4. Berdoa kepada Allah untuk dibangunkan awal dengan segar untuk solat. Kerana hanya Allah yang menghidupkan dan mematikan makhlukNYA.
semoga dengan tips yang biasa-biasa ini boleh saya praktikkan dengan istiqamah hingga akhir hayat. Anda bagaimana? silakan tiru jika ingin Solat Subuh awal waktu....
Surah Al-Falaq
Berpuluh ribu kali (mungkin) kita baca.
Surah ni jugak antara surah peberet pilihan kita tatkala solat.
Surah ni jugak antara surah fofular digunakan untuk tujuan perubatan. (kenapa?)
Soalan:
Berapa ramai yang baca dengan paham?
Berapa ramai yang betul2 mintak lindung dari Allah?
Berapa ramai yang akhirnya pasrah setelah baca surah ni?
Mari kita lihat apa terjemahan Surah Al-Falaq.
[1]
Katakanlah (wahai Muhammad); “Aku berlindung kepada (Allah) Tuhan yang menciptakan sekalian makhluk,
[2]
“Dari bencana makhluk-makhluk yang Ia ciptakan;
[3]
“Dan dari bahaya gelap apabila ia masuk;
[4]
“Dan dari kejahatan makhluk-makhluk yang menghembus-hembus pada simpulan-simpulan (dan ikatan-ikatan);
[5]
“Dan dari kejahatan orang yang dengki apabila ia melakukan dengkinya”.
Berdoalah dengan bersungguh2 dan bukan hanya membaca doa.
Mintak lindung dengan bersungguh dari Allah, nescaya kita tak perlu kepada bodyguard.
Moga aku, kau dan kita semua dilindungi oleh Allah dan sentiasa pasrah padaNYA
Khamis, 19 Ogos 2010
Surah Az-Zumar
Turunnya Kitab Al-Quran ini dari Allah, Yang Maha Kuasa, lagi Maha Bijaksana.
[2]
Sesungguhnya Kami menurunkan Al-Quran ini kepadamu (wahai Muhammad) dengan membawa kebenaran; oleh itu hendaklah engkau menyembah Allah dengan mengikhlaskan segala ibadat dan bawaanmu kepadaNya.
[3]
Ingatlah! (Hak yang wajib dipersembahkan) kepada Allah ialah segala ibadat dan bawaan yang suci bersih (dari segala rupa syirik). Dan orang-orang musyrik yang mengambil selain dari Allah untuk menjadi pelindung dan penolong (sambil berkata): “Kami tidak menyembah atau memujanya melainkan supaya mereka mendampingkan kami kepada Allah sehampir-hampirnya”, – sesungguhnya Allah akan menghukum di antara mereka (dengan orang-orang yang tidak melakukan syirik) tentang apa yang mereka berselisihan padanya. Sesungguhnya Allah tidak memberi hidayah petunjuk kepada orang-orang yang tetap berdusta (mengatakan yang bukan-bukan), lagi sentiasa kufur (dengan melakukan syirik).
[4]
Kalaulah Allah hendak mempunyai anak, tentulah Ia memilih mana-mana yang dikehendakiNya dari makhluk-makhluk yang diciptakanNya; Maha Sucilah Ia (dari menghendaki yang demikian). Dia lah Allah, Yang Maha Esa, lagi Yang Mengatasi kekuasaanNya segala-galanya.
[5]
Ia menciptakan langit dan bumi dengan ada faedah dan gunanya yang sebenar; Ia pula menjadikan malam melingkari siang (dengan gelapnya), dan menjadikan siang melingkari malam (dengan cahayanya); dan Ia menjadikan matahari dan bulan beredar menurut perintahnya, – tiap-tiap satu dari keduanya, beredar untuk suatu masa yang telah ditetapkan. Ingatlah! Dia lah Yang Maha Kuasa, lagi Yang sentiasa Mengampuni.
[6]
Ia menciptakan kamu dari diri yang satu (Adam), kemudian Ia menjadikan daripadanya – isterinya (Hawa); dan Ia mengadakan untuk kamu binatang-binatang ternak delapan ekor: (empat) pasangan (jantan dan betina). Ia menciptakan kamu dalam kandungan ibu kamu (berperingkat-peringkat) dari satu kejadian ke satu kejadian. Dalam tiga suasana yang gelap-gelita. Yang demikian (kekuasaanNya) ialah Allah Tuhan kamu; bagiNyalah kekuasaan yang mutlak; tiada Tuhan melainkan Dia; oleh itu bagaimana kamu dapat dipesongkan (dari mematuhi perintahNya)?
[7]
Kalaulah kamu kufur ingkar (tidak bersyukur) akan nikmat-nikmatNya itu, maka ketahuilah bahawa sesungguhnya Allah tidak berhajatkan (iman dan kesyukuran) kamu (untuk kesempurnaanNya); dan Ia tidak redakan hamba-hambaNya berkeadaan kufur; dan jika kamu bersyukur, Ia meredainya menjadi sifat dan amalan kamu. Dan (ingatlah) seseorang yang memikul tidak akan memikul dosa perbuatan orang lain (bahkan dosa usahanya sahaja). Kemudian kepada Tuhan kamulah tempat kembalinya kamu, maka Ia akan memberitahu kepada kamu tentang apa yang kamu telah kerjakan. Sesungguhnya Ia Maha Mengetahui akan segala (isi hati) yang terkandung di dalam dada.
[8]
Dan apabila manusia disentuh oleh sesuatu bahaya, ia segera berdoa kepada Tuhannya dengan keadaan rujuk kembali bertaubat kepadaNya; kemudian apabila Allah memberikannya sesuatu nikmat (sebagai kurnia) daripadaNya, lupalah ia akan segala bahaya yang menyebabkannya merayu kepada Allah sebelum itu dan ia pula menjadikan sekutu-sekutu bagi Allah, untuk menyesatkan dirinya (dan orang lain) dari jalan Allah. Katakanlah (kepadanya): “Bersenang-senanglah engkau dengan kekufuranmu itu bagi sementara, sesungguhnya engkau dari penduduk neraka.
[9]
“(Engkaukah yang lebih baik) atau orang yang taat mengerjakan ibadat pada waktu malam dengan sujud dan berdiri sambil takutkan (azab) hari akhirat serta mengharapkan rahmat Tuhannya? “Katakanlah lagi (kepadanya): “Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?” Sesungguhnya orang-orang yang dapat mengambil pelajaran dan peringatan hanyalah orang-orang yang berakal sempurna.
[10]
Katakanlah (wahai Muhammad, akan firmanKu ini, kepada orang-orang yang berakal sempurna itu): “Wahai hamba-hambaKu yang beriman! Bertaqwalah kepada Tuhan kamu. (Ingatlah) orang-orang yang berbuat baik di dunia ini akan beroleh kebaikan (yang sebenar di akhirat). dan (ingatlah) bumi Allah ini luas (untuk berhijrah sekiranya kamu ditindas). Sesungguhnya orang-orang yang bersabarlah sahaja yang akan disempurnakan pahala mereka dengan tidak terkira”.
[11]
Katakanlah lagi (wahai Muhammad): “Sesungguhnya aku diperintahkan supaya menyembah Allah dengan mengikhlaskan segala ibadat kepadaNya;
[12]
“Dan aku diperintahkan supaya menjadi orang yang awal pertama berserah diri bulat-bulat (kepada Allah)”.
[13]
Katakanlah lagi: “Sesungguhnya aku takut – jika aku menderhaka kepada Tuhanku – akan azab hari yang besar (soal jawabnya)”.
[14]
Katakanlah lagi: “Allah jualah yang aku sembah dengan mengikhlaskan amalan ugamaku kepadaNya.
[15]
“(Setelah kamu mengetahui pendirianku ini wahai kaum musyrik, dan kamu masih juga berdegil) maka sembahlah kamu apa yang kamu kehendaki, yang lain dari Allah, (kamu akan mengetahui akibatnya)”. Katakanlah lagi: “Sesungguhnya orang-orang yang rugi (dengan sebenar-benarnya) ialah orang-orang yang merugikan dirinya sendiri dan pengikut-pengikutnya pada hari kiamat (dengan sebab perbuatan mereka memilih kekufuran atau kederhakaan). Ingatlah, yang demikian itulah kerugian yang jelas nyata.”
[16]
Bagi mereka (yang kafir disediakan lapisan-lapisan dari api menyerkup di atas mereka, dan lapisan-lapisan (dari api) di bawah mereka; dengan (azab) yang demikian, Allah menakutkan hamba-hambaNya: “Oleh itu, bertaqwalah kepadaKu wahai hamba-hambaKu!”
[17]
Dan orang-orang yang menjauhi dirinya dari menyembah atau memuja Taghut serta mereka rujuk kembali taat bulat-bulat kepada Allah, mereka akan beroleh berita yang mengembirakan (sebaik-baik sahaja mereka mulai meninggal dunia); oleh itu gembirakanlah hamba-hambaKu -
[18]
Yang berusaha mendengar perkataan-perkataan yang sampai kepadanya lalu mereka memilih dan menurut akan yang sebaik-baiknya (pada segi hukum ugama); mereka itulah orang-orang yang diberi hidayah petunjuk oleh Allah dan mereka itulah orang-orang yang berakal sempurna.
[19]
Maka adakah orang yang telah ditetapkan atasnya hukuman azab (disebabkan kekufurannya, sama seperti orang yang dijanjikan bergembira dengan balasan imannya? Sudah tentu tidak) ! Oleh itu adakah engkau berkuasa menyelamatkan orang yang (ditetapkan kekal) dalam neraka?
[20]
Tetapi (sebaliknya) orang-orang yang bertaqwa kepada Tuhan mereka (dengan mengerjakan suruhanNya dan menjauhi laranganNya), dibina untuk mereka (di dalam Syurga) mahligai-mahligai yang tinggi bertingkat-tingkat, yang mengalir di bawahnya beberapa sungai. Demikianlah janji yang ditetapkan Allah; Allah tidak sekali-kali akan mengubah janji-janjiNya.
[21]
Tidakkah engkau memerhatikan, bahawa Allah menurunkan hujan dari langit, lalu dialirkanNya menjadi matair-matair di bumi; kemudian Ia menumbuhkan dengan air itu tanaman-tanaman yang berbagai jenis dan warnanya; kemudian tanaman-tanaman itu bergerak segar (hingga ke suatu masa yang tertentu), selepas itu engkau melihatmu berupa kuning; kemudian Ia menjadikannya hancur bersepai? Sesungguhnya segala yang tersebut itu mengandungi peringatan yang menyedarkan orang-orang yang berakal sempurna.
[22]
Jika demikian, adakah orang yang telah dilapangkan Allah dadanya untuk menerima Islam, lalu ia tetap berada dalam cahaya (hidayah petunjuk) dari Tuhannya, (sama seperti orang yang tertutup mata hatinya dengan selaput kederhakaan)? Maka kecelakaan besarlah bagi orang-orang yang keras membatu hatinya daripada menerima peringatan yang diberi oleh Allah. Mereka yang demikian keadaannya, adalah dalam kesesatan yang nyata.
[23]
Allah telah menurunkan sebaik-baik perkataan iaitu Kitab Suci Al-Quran yang bersamaan isi kandungannya antara satu dengan yang lain (tentang benarnya dan indahnya), yang berulang-ulang (keterangannya, dengan berbagai cara); yang (oleh kerana mendengarnya atau membacanya) kulit badan orang-orang yang takut kepada Tuhan mereka menjadi seram; kemudian kulit badan mereka menjadi lembut serta tenang tenteram hati mereka menerima ajaran dan rahmat Allah. Kitab Suci itulah hidayah petunjuk Allah; Allah memberi hidayah petunjuk dengan Al-Quran itu kepada sesiapa yang dikehendakiNya (menurut undang-undang peraturanNya); dan (ingatlah) sesiapa yang disesatkan Allah (disebabkan pilihannya yang salah), maka tidak ada sesiapa pun yang dapat memberi hidayah petunjuk kepadanya.
[24]
Maka adakah orang yang menahan dengan mukanya akan (selaran) azab yang buruk pada hari kiamat (sama seperti orang yang terselamat)? Dan (pada saat itu) dikatakan kepada orang-orang yang zalim itu: “Rasalah (balasan) apa yang kamu usahakan dahulu”.
[25]
(Ingatlah! Bahawa) orang-orang yang terdahulu dari mereka telah mendustakan (Rasul-rasul yang diutuskan kepada mereka), lalu orang-orang itu didatangi azab dari arah yang mereka tidak menyedarinya.
[26]
Maka Allah merasakan mereka kehinaan dalam kehidupan dunia (dengan berbagai bala bencana), dan sesungguhnya azab seksa hari akhirat (yang disediakan untuk mereka) lebih besar lagi. Kalaulah mereka mengetahui (hakikat ini, tentulah mereka tidak mendustakan Rasul).
[27]
Dan demi sesungguhnya! Kami telah mengemukakan kepada umat manusia berbagai misal perbandingan dalam Al-Quran ini, supaya mereka mengambil peringatan dan pelajaran.
[28]
laitu Al-Quran yang berbahasa Arab, yang tidak mengandungi sebarang keterangan yang terpesong; supaya mereka bertaqwa.
[29]
Allah memberikan satu misal perbandingan: Seorang hamba lelaki yang dimiliki oleh beberapa orang yang berkongsi yang bertentangan tabiat dan kemahuannya; dan seorang hamba lelaki yang lain hanya dimilik oleh seorang sahaja; adakah kedua-dua hamba itu sama keadaannya (Tentulah tidak sama). Ucaplah: “Alhamdulillah” (sebagai bersyukur terhadap penjelasan soal tauhid itu) bahkan kebanyakan mereka (yang musyrik) tidak mengetahui (hakikat tauhid).
[30]
Sesungguhnya engkau (wahai Muhammad) akan mati, dan sesungguhnya mereka juga akan mati.
[31]
Kemudian, sesungguhnya kamu semua, pada hari kiamat, akan bertengkar berhujah di hadapan Tuhan kamu.
[32]
(Apabila berlaku yang demikian), maka nyatalah bahawa tidak ada yang lebih zalim daripada orang yang mereka-reka perkara-perkara yang dusta terhadap Allah, dan mendustakan kebenaran sebaik-baik sahaja kebenaran itu disampaikan kepadanya. Bukankah (telah diketahui bahawa) dalam neraka Jahannam disediakan tempat tinggal bagi orang-orang yang kafir?
[33]
Dan (nyatalah bahawa) yang membawa kebenaran (tauhid dan hukum ugama) serta ia (dan pengikut-pengikutnya) mengakui kebenarannya (dengan mematuhi hukum itu), mereka itulah orang-orang yang bertaqwa.
[34]
Disediakan untuk mereka apa yang mereka kehendaki, di sisi Tuhan mereka; demikianlah balasan orang-orang yang berusaha memperbaiki amal perbuatannya.
[35]
(Limpah kurnia yang demikian, diberikan kepada orang-orang yang bertaqwa) kerana Allah hendak menghapuskan dari mereka (kalaulah ada) seburuk-buruk amal perbuatan yang mereka telah lakukan, serta membalas mereka, akan pahala mereka, dengan balasan yang lebih baik dari apa yang mereka telah kerjakan.
[36]
Bukankah Allah cukup untuk mengawal dan melindungi hambaNya (yang bertaqwa)? Dan mereka menakutkanmu (wahai Muhammad) dengan yang mereka sembah yang lain dari Allah. Dan (ingatlah) sesiapa yang disesatkan oleh Allah (dengan pilihannya yang salah), maka tidak ada sesiapapun yang dapat memberi hidayah petunjuk kepadanya.
[37]
Dan sesiapa yang diberi hidayah petunjuk oleh Allah (dengan sebab pilihannya yang benar), maka tidak ada sesiapapun yang dapat menyesatkannya. Bukankah Allah Maha Kuasa, lagi berhak membalas dengan azab seksa (kepada golongan yang bersalah)?
[38]
Dan demi sesungguhnya! Jika engkau (wahai Muhammad) bertanya kepada mereka (yang musyrik) itu: “Siapakah yang mencipta langit dan bumi?” Sudah tentu mereka akan menjawab: “Allah”. Katakanlah (kepada mereka): “Kalau demikian, bagaimana fikiran kamu tentang yang kamu sembah yang lain dari Allah itu? Jika Allah hendak menimpakan daku dengan sesuatu bahaya, dapatkah mereka mengelakkan atau menghapuskan bahayaNya itu; atau jika Allah hendak memberi rahmat kepadaku, dapatkah mereka menahan rahmatNya itu?” Katakanlah lagi: “Cukuplah bagiku: Allah (yang menolong dan memeliharaku); kepadaNyalah hendaknya berserah orang-orang yang mahu berserah diri”.
[39]
Katakanlah: “Wahai kaumku (yang masih berdegil dalam kekufurannya)! Buatlah sedaya upaya kamu (untuk menentang ugama Islam yang aku sampaikan itu), sesungguhnya aku juga tetap berusaha dengan bersungguh-sungguh (untuk mengembangkannya); kemudian kamu akan mengetahui kelak -
[40]
“Siapakah yang akan didatangi azab yang menghinakannya, serta akan ditimpakan kepadanya azab seksa yang berkekalan”.
[41]
Sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu (wahai Muhammad) Kitab Suci Al-Quran yang menyatakan segala kebenaran (untuk menjadi panduan hidup) kepada umat manusia seluruhnya. Oleh itu sesiapa yang mendapat hidayah petunjuk (beramal menurutnya), maka faedahnya terpulang kepada dirinya sendiri; dan sesiapa yang sesat (tidak berpandu kepadanya), maka bahaya kesesatannya itu tertimpa ke atas dirinya sendiri; dan engkau (wahai Muhammad – hanyalah penyampai) bukanlah menjadi wakil yang menguasai (keadaan dan bawaan) mereka.
[42]
Allah (Yang Menguasai Segala-galanya), Ia mengambil dan memisahkan satu-satu jiwa dari badannya, jiwa orang yang sampai ajalnya semasa matinya, dan jiwa orang yang tidak mati: dalam masa tidurnya; kemudian Ia menahan jiwa orang yang Ia tetapkan matinya dan melepaskan balik jiwa yang lain (ke badannya) sehingga sampai ajalnya yang ditentukan. Sesungguhnya yang demikian itu mengandungi tanda-tanda yang membuktikan kekuasaan Allah bagi kaum yang berfikir (untuk memahaminya).
[43]
Patutkah mereka (yang musyrik) mengambil yang lain dari Allah menjadi pemberi syafaat? Bertanyalah (kepada mereka): “Dapatkah yang lain dari Allah memberi syafaat padahal semuanya tidak pula mengerti (sebarang apa pun)?”
[44]
Katakanlah (wahai Muhammad): “Syafaat itu semuanya hak kepunyaan Allah; Dia lah Yang Menguasai segala urusan langit dan bumi; kemudian kamu akan dikembalikan kepadaNya (untuk menerima balasan).”
[45]
Dan (di antara keburukan orang-orang yang melakukan syirik): apabila disebut nama Allah semata-mata (di dalam doa dan sebagainya), segan serta liarlah hati mereka yang tidak beriman kepada hari akhirat; dan apabila disebut nama-nama yang mereka sembah dan puja yang lain dari Allah, mereka dengan serta merta riang dan gembira.
[46]
Ucapkanlah (wahai Muhammad): “Wahai Tuhan yang menciptakan langit dan bumi, yang mengetahui perkara-perkara yang ghaib dan yang nyata, Engkaulah jua yang mengadili di antara hamba-hambaMu, mengenai apa yang mereka sentiasa berselisihan padanya”.
[47]
Dan sekiranya orang-orang zalim itu mempunyai segala apa jua yang ada di bumi, disertai sebanyak itu lagi, tentulah mereka rela menebus diri mereka dengannya daripada azab seksa yang buruk pada hari kiamat, setelah jelas nyata kepada mereka dari (hukum) Allah, azab yang mereka tidak pernah fikirkan.
[48]
Dan sudah tentu akan nyata kepada mereka keburukan perkara-perkara yang mereka telah usahakan, dan mereka akan diliputi oleh azab yang mereka telah ejek-ejek itu.
[49]
Maka apabila manusia disentuh oleh sesuatu bahaya, ia segera berdoa kepada Kami; kemudian apabila Kami memberikannya sesuatu nikmat (sebagai kurnia) dari Kami, berkatalah ia (dengan sombongnya): “Aku diberikan nikmat ini hanyalah disebabkan pengetahuan dan kepandaian yang ada padaku”. (Tidaklah benar apa yang dikatakannya itu) bahkan pemberian nikmat yang tersebut adalah ujian (adakah ia bersyukur atau sebaliknya), akan tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui (hakikat itu).
[50]
Sebenarnya orang-orang yang terdahulu daripada mereka telah juga mengatakan yang demikian maka segala yang mereka usahakan itu tidak dapat menyelamatkan mereka (dari azab Allah).
[51]
Lalu mereka ditimpa keburukan padah perbuatan-perbuatan jahat yang mereka lakukan; dan orang-orang yang zalim di antara golongan (yang musyrik) ini akan ditimpa juga akibat buruk perbuatan-perbuatan buruk perbuatan jahat yang mereka lakukan, dan mereka tidak akan dapat melepaskan diri.
[52]
(Mengapa mereka mendakwa demikian), tidakkah mereka mengetahui bahawa sesungguhnya Allah memewahkan rezeki bagi sesiapa yang dikehendakiNya, dan Ia juga yang menyempitkannya? Sesungguhnya yang demikian mengandungi keterangan-keterangan yang jelas bagi orang-orang yang percayakan (ilmu dan kebijaksanaan Allah).
[53]
Katakanlah (wahai Muhammad): “Wahai hamba-hambaKu yang telah melampaui batas terhadap diri mereka sendiri (dengan perbuatan-perbuatan maksiat), janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah, kerana sesungguhnya Allah mengampunkan segala dosa; sesungguhnya Dia lah jua Yang Maha Pengampun, lagi Maha Mengasihani.
[54]
“Dan kembalilah kamu kepada Tuhan kamu dengan bertaubat, serta berserah bulat-bulat kepadaNya, sebelum kamu didatangi azab; kerana sesudah itu kamu tidak akan diberikan pertolongan.
[55]
“Dan turutlah – Al-Quran – sebaik-baik. (panduan hidup) yang diturunkan kepada kamu dari Tuhan kamu, sebelum kamu didatangi azab secara mengejut, sedang kamu tidak menyedarinya.
[56]
“(Diperintahkan demikian) supaya jangan seseorang (menyesal dengan) berkata: ` sungguh besar sesal dan kecewaku kerana aku telah mencuaikan kewajipan-kewajipanku terhadap Allah serta aku telah menjadi dari orang-orang yang sungguh memperolok-olokkan (ugama Allah dan penganut-penganutnya)! -
[57]
“Atau berkata: ` Kalaulah Allah memberi hidayah petunjuk kepadaku, tentulah aku telah menjadi dari orang-orang yang bertaqwa ! ‘ -
[58]
“Atau berkata semasa ia melihat azab: ` Kalaulah aku dapat kembali ke dunia, nescaya menjadilah aku dari orang-orang yang mengerjakan kebaikan!”
[59]
(Kata-kata yang tersebut ditolak oleh Allah dengan firmanNya): “Bahkan telahpun datang kepadamu ayat-ayat petunjukKu (melalui RasulKu), maka engkau telah mendustakannya serta engkau berlaku sombong angkuh mengenainya, dan engkau telah menjadikan dirimu dari orang-orang yang kufur ingkar!”
[60]
Dan pada hari kiamat, engkau akan melihat orang-orang yang berdusta terhadap Allah (dan yang menyatakan kesedihan itu) – muka mereka hitam legam; bukankah (telah diketahui bahawa) dalam neraka Jahannam disediakan tempat tinggal bagi orang-orang yang sombong takbur?
[61]
Dan (sebaliknya) Allah akan menyelamatkan orang-orang yang bertaqwa (yang menjauhkan diri dari perbuatan syirik dan maksiat) dengan mereka mendapat kemenangan besar (keredaan Allah) mereka tidak akan disentuh sesuatu yang buruk, dan tidak akan berdukacita.
[62]
Allah Yang Menciptakan tiap-tiap sesuatu, dan Dia lah Yang Mentadbirkan serta menguasai segala-galanya.
[63]
Dia sahajalah yang menguasai urusan dan perbendaharaan langit dan bumi; (orang-orang yang percayakan yang demikian beruntunglah) dan orang-orang yang kufur ingkar akan ayat-ayat keterangan Allah yang jelas nyata itu, mereka itulah orang-orang yang paling rugi.
[64]
Katakanlah (wahai Muhammad, kepada orang-orang musyrik itu: “Sesudah jelas dalil-dalil keesaan Allah yang demikian), patutkah kamu menyuruhku menyembah atau memuja yang lain dari Allah, hai orang-orang yang jahil?”
[65]
Dan sesungguhnya telah diwahyukan kepadamu (wahai Muhammad) dan kepada Nabi-nabi yang terdahulu daripadamu: “Demi sesungguhnya! jika engkau (dan pengikut-pengikutmu) mempersekutukan (sesuatu yang lain dengan Allah) tentulah akan gugur amalmu, dan engkau akan tetap menjadi dari orang-orang yang rugi.
[66]
“(Janganlah menyembah yang lain dari Allah) bahkan (apabila beribadat) maka hendaklah engkau menyembah Allah semata-mata, dan hendaklah engkau menjadi dari orang-orang yang bersyukur”.
[67]
Dan mereka (yang musyrik) tidak menghormati Allah dengan penghormatan yang sewajibnya diberikan kepadaNya, sedang bumi seluruhnya – pada hari kiamat – dalam genggaman kuasaNya, dan langit tergulung dengan kekuasaanNya. Maha Sucilah Ia dan Tertinggi keadaanNya dari apa yang mereka sekutukan.
[68]
Dan sudah tentu akan ditiup sangkakala, maka pada waktu itu matilah makhluk-makhluk yang ada di langit dan yang ada di bumi, kecuali sesiapa yang dikehendaki Allah (terkemudian matinya); kemudian ditiup sangkakala sekali lagi, maka dengan serta merta mereka bangun berdiri menunggu (kesudahan masing-masing).
[69]
Dan akan bersinar terang-benderanglah bumi (hari akhirat) dengan cahaya Tuhannya; dan akan diberikan Kitab suratan amal (untuk dibicarakan); dan akan dibawa Nabi-nabi serta saksi-saksi; dan akan dihakimi di antara mereka dengan adil, sedang mereka tidak dikurangkan balasannya sedikitpun.
[70]
Dan akan disempurnakan bagi tiap-tiap seorang – balasan apa yang telah dikerjakannya, dan Allah lebih mengetahui akan apa yang mereka telah lakukan.
[71]
Dan orang-orang kafir akan dihalau ke neraka Jahannam dengan berpasuk-pasukan, sehingga apabila mereka sampai ke neraka itu dibukakan pintu-pintunya dan berkatalah penjaga-penjaganya kepada mereka: Bukankah telah datang kepada kamu Rasul-rasul dari kalangan kamu sendiri, yang membacakan kepada kamu ayat-ayat Tuhan kamu dan memperingatkan kamu akan pertemuan hari kamu ini?” Mereka menjawab: “Ya, telah datang! Tetapi telah ditetapkan hukuman azab atas orang-orang yang kafir.
[72]
(Setelah itu) dikatakan kepada mereka: “Masukilah pintu-pintu neraka Jahannam itu dengan keadaan tinggal kekal kamu di dalamnya; maka seburuk-buruk tempat bagi orang-orang yang sombong takbur ialah neraka Jahannam.
[73]
Dan orang-orang yang bertaqwa kepada Tuhan mereka akan dibawa ke Syurga dengan berpasuk-pasukan, sehingga apabila mereka sampai ke Syurga yang pintu-pintunya sedia terbuka dan penjaga-penjaganya mengalu-alukan mereka dengan kata-kata:” Salam sejahtera kepada kamu, berbahagialah kamu, maka silalah masuk ke dalam Syurga ini dengan keadaan tinggal kekal di dalamnya” (mereka pun masuk) -
[74]
Serta mereka berkata:” Segala puji tertentu bagi Allah yang telah menepati janjiNya kepada kami, dan yang menjadikan kami mewarisi bumi Syurga ini dengan sebebas-bebasnya, kami boleh mengambil tempat dari Syurga ini di mana sahaja kami sukai; maka pemberian yang demikian ialah sebaik-baik balasan bagi orang-orang yang beramal”.
[75]
Dan (pada hari itu) engkau akan melihat malaikat beredar di sekeliling Arasy dengan bertasbih memuji Tuhan mereka, serta mereka dihakimi dengan adil; dan (masing-masing bersyukur akan keputusan itu dengan) mengucapkan: “Segala puji tertentu bagi Allah Tuhan yang memelihara dan mentadbirkan seluruh alam!”
Isnin, 16 Ogos 2010
Aku di tag... tag tu hape?
dalam ekon 'sejuk'.
Soalan 2 : Upload wallpaper pc / laptop yang anda gunakan sekarang.
Soalan 3 : Cerita pasal gambar nih?
Saya suka gamba saya tengah suap anak mak mentua saya.
Soalan 4 : Kali terakhir makan PIZZA...?
2, 3 minggu lepas.... kena blanje
Soalan 5 : Lagu terakhir anda dengar?
Aduss.. tak hengat lak... tak dengar lagu or radio. Lyric lagu pon tak penah hapal.
Soalan 6 : Apa yang anda buat selain selesaikan tag nih?
Ber'chat' dengan sidia...
Soalan 7 : Selain nama sendiri anda dipanggil nama apa?
Syem, sengko, osetat....
Soalan 8 : Tag lagi 5 orang.
1. Roslina Bun
2. Najid Jamal
3. Nurul Izzah
4. Maher Zain
5. Pengarah INFRA
Soalan 9 : Siapa orang no 1.
Opis mate yang sporting... best bekerja dengan beliau.
Soalan 10: Katakan sesuatu pada orang no 5.
Komuniti Berdaya, Desa Berjaya
Soalan 11: No 3 ada hubungan apa dengan sapa?
kurang pasti lak dia melakukan hubungan dengan siapa.
Soalan 12: Bagaimana pulak dengan no 2.
Anak murid yang rajin dan berketrampilan... ensem....
Soalan 13: Kata2 cinta dengan orang no 4.
Love is beautiful... From Creator with love
Soalan 14: Berikan 5 fakta yang anda tahu pasal orang yang anda tag?
1. Opis mate
2. anak murid
3. Jijah yang amik PJJ kat UITM
4. Penyanyi
5. Pengarah INFRA lah
Ya Ramadhan
Padamu sebaik-baik hari,
Padamu sebaik-baik malam,
Padamu sebaik-baik jam,
Manusia menjadi tetamu Allah,
Manusia mendapat anugerah,
Manusia mendapat kemuliaan.
Setiap nafas dikira tasbih,
Setiap tidur dikira ibadah,
Setiap amalan dikabulkan,
Setiap doa menjadi mustajab,
Maka mohonlah duhai manusia agar diberi petunjuk,
Maka mohonlah duhai manusia agar rajin bertilawah.
Sungguh celaka pada hari ini bagi orang-orang yang Allah haramkan keampunan kepada mereka.
Tika ramadhan tiba,
Ingatlah akan kelaparan dan kehausan di padang Mahsyar,
Perbanyakkanlah sedekah kepada faqir dan miskin,
Muliakanlah golongan tua,
Kasihlah kepada golongan muda,
Sambungkanlah silaturrahim,
Tundukkan pandangan,
Tundukkan juga pendengaran.
Kasihan belas terhadap anak yatim, Maka Allah akan pandangan dengan rahmat,
Perbanyakkan taubat, Allah akan sambut dan jawab,
Pohonkan doa disetiap waktu solat, Allah akan qabulkan setiap doa.
Sesungguhnya diri manusia tergadai, Maka tebuslah dengan Istighfar,
Beratnya setiap punggung manusia kerana dosa, ringankan dengan memanjangkan sujud,
Allah tidak akan mengazab orang yang melakukan solat dan bersujud kepadaNYA.
Barangsiapa yang memberi makan pada bulan ini, maka dia akan mendapat pelepasan dan ampunan dari Allah.
Sahabat bertanya : "Bagaimana jika sebahagian kami tidak mampu?"
Dijawab : "Hindari Neraka walau dengan sepotong kurma, Hindari Neraka walau dengan seteguk air"
Perelokkan akhlak, pasti akan mudah melalui Titian Sirat,
Ringankan orang bawahan, Allah akan ringankan hisab,
Tahan diri dari melakukan maksiat, Allah akan menahan marahNYA pada Hari Qiamat,
Muliakan anak yatim, Allah akan muliakanmu pada hari Qiamat,
Siapa yang menyambung silaturrahim, Allah kan sambung rahmatNYA,
Barangsiapa yang memutuskan silaturrahim, Allah akan putuskan rahmatNYA.
Siapa yang melakukan solat sunat, Allah akan tetapkan pelepasan dari ancaman neraka,
Setiap Solat Fardhu bersamaan 70 Solat Fardhu yang sama,
Membanyakkan solawat akan memberatkan timbangannya,
Membaca quran 1 ayat seperti khatam quran.
Pintu syurga akan dibuka, maka minta pada Allah supaya tidak ditutup untuk kita,
Pintu neraka ditutup, maka minta pada Allah supaya ditutup untuk kita.
Syaitan diikat pada bulan ini supaya tidak menguasai manusia.
Ali bertanya : Apakah amalan yang paling utama?
"Jaga diri dari perkara yang diharamkan"
Wallahu a'lam.
*Mafhum dari sebuah hadis yang panjang dari Rasulullah SAW.
**Penulis petik dari khutbah jumaat 13 Ogos 2010.
Khamis, 12 Ogos 2010
Back to school
Jika kita lihat objektif, misi dan visi pelajar di sekolah secara on paper memang mengagumkan. Namun realitinya berapa ramai yang berhasil menjadikan diri sebagai pelajar yang benar-benar berilmu?
Berapa ramai yang dapat memberi fokus dan tumpuan sepenuhnya di dalam kelas?
Berapa pula yang tumpuan dan fokusnya terhadap sijil dan certificate?
Berapa ramai yang study last minute?
Berapa pula yang nak skor A semata?
Berapa ramai yang bila berjaya, menyandarkan kembali kejayaan itu dengan Allah dan menyedari semua itu adalah pemberiaan Allah?
Berapa ramai pula yang bila gagal, boleh pasrah dan akur atas kehendak Allah serta tidak tuding menuding, salah menyalah ibarat bangau oh bangau?
Berapa peratus pula ilmu yang ditimba boleh diaplikasi di lapangan kerja?
Berapa ramai yang kerja mengikut bidang yang dipelajari sewaktu disekolah?
Akhirnya semua persoalan di atas saya rangkum menjadi 3 keadaan. Sebelum, semasa dan selepas.
Kita pergi kepada tujuan penulisan kali ini. Saya ingin mengaitkan sekolah ini dengan Ramadhan yang datangnya setahun sekali. Sebulan dalam 12 bulan. Datangnya Ramadhan ini sebagai 'sekolah' untuk kita. Ada juga orang yang melihat Ramadhan dari sudut yang berbeza. Sebagai Check & Balance atau sebagai Bulan Rehat atau Bulan Ibadah atau atau atau dan atau yang lain. Kali ini saya ingin sentuh Ramadhan sebagai sekolah untuk kita. Bila dikait Ramadhan dengan sekolah, realiti yang terjadi dalam masyarakat kita sedikit sebanyak terkait dengan persoalan-persoalan di atas. Iaitu persoalan sebelum, semasa dan selepas.
Siapa kita sebelum Ramadhan? kita renung kembali bermula setelah selesai Ramadhan tahun lepas hingga sebelum 11 Ogos 2010. Renung dan jawap pelan-pelan. Kalau perlu list down apa yang 'ok' dan apa yang 'ko'.
Apa usaha semasa kita untuk berubah? Berapa lama lagi kita hendak statik macam dulu? Kita kena gerakkan jentera perubahan seberapa segera yang mungkin. Usaha kita untuk merubah itulah yang menjadi asbab kepada turunnya hidayah dari Allah. Situasi itu selari dengan kehendak sebahagian dari ayat 11 Surah Ar-Ra'du.
"Sesungguhnya Allah tidak mengubah apa yang ada pada sesuatu kaum sehingga mereka mengubah apa yang ada pada diri mereka sendiri."
Kalau kita perati tengok ayat tersebut... Allah guna perkataan 'anfusihim'. Perkataan ini merujuk dalam diri iaitu hati atau jiwa. Jadi perubahan itu mestilah dari dalam jiwa terlebih dahulu.
Ubah jiwa agar tunduk pada Allah.
Ubah jiwa agar patuh perintah Allah.
Buat 'Aku Janji' dan tampal kat dinding.
Patuh pada 'Aku Janji' yang telah dibuat. Kalau janji dengan diri sendiri pun kita tak boleh nak tunaikan, apatah lagi janji dengan Allah.
Sebagai contoh, surf kat tenet 10 sifat Mazmumah dan 10 sifat Mahmudah. Pastu, pilih yang mana kita nak ubah dulu. Tulis kat kertas 'Aku Janji' tu. Amik la salah satu sifat Mazmumah Ghadab atau marah. Surf lak tentang marah, apa makna, cemana nak handle and so on. Dapatkan maklumat apa sahaja yang terkait dengan marah. Bila dah ada maklumat tersebut, barulah kita boleh alter (sebut: oter) mana yang patut. Nak lagi dramatik, cari dalil dan hadis berkaitan marah. Firman Allah, Saranan Rasulullah, kisah sahabat dan banyak lagi info menarik yang terdapat dalam tenet. Secara tak langsung kita sudah ada ilmu. Bila dah ada ilmu, baru boleh amal. Bila dah mula amal, kita usaha untuk istiqamah. Bila dah istiqamah, maka ianya akan menjadi asbab kepada turunnya hidayah dari Allah. Semuanya berlaku dengan Izin Allah juga.
So, nak berubah kena mula sekarang.
Then, kita tengok lak selepas kejadian. Buat Post-Mortem terhadap Ramadhan kali ini. Adakah sama dengan Ramadhan yang lepas? Kalau seorang budak masuk skolah dan tak lulus-lulus dalam setiap subjek serta tak naik tingkatan, apa yang patut kita buat pada budak tu? Keadaan tersebut sama jugak macam kita yang mengharungi ramadhan tahun demi tahun, tapi tiada sebarang perubahan. Manusia jenis apa kita ni? Jawap pelan-pelan....
Moga Ramadhan kali ini menjadi asbab kepada satu perubahan terhadap diri kita. Ingatlah bahawa kita bakal jadi ahli kubur....
Selasa, 10 Ogos 2010
Tewas sebelum berjuang
Ingatan buat aku dan kita semua.
Penghulu seluruh bulan telah tiba.
Tiba dengan pelbagai promosi yang hebat lagi 'menggiurkan'.
Tiba dengan seribu satu rahmat.
Tiba dengan peluang kemaafan dan keampunan.
Tiba dengan 'sabun' cuci' untuk diri dan jiwa.
Bulan yang sedia mulia ini dilipat gandakan lagi kemuliaannya dengan diturunkan Al-Quran di dalamnya.
Bacalah mukjizat itu dengan nama Tuhanmu.
Bacalah mukjizat itu dengan penelitian.
Bacalah mukjizat itu dengan pemahaman.
Bacalah mukjizat itu dengan niat untuk diamalkan.
Namun, dengan pelbagai tawaran hebat, pahala berlipat ganda, promosi 'MEGA' ini masih ada lagi manusia yang kurang cerdik, kurang pintar dan kurang akal yang:
Tiada azam untuk bersungguh-sungguh beribadah di Bulan Ramadhan.
Sudah mempromosikan '1 syawal'.
Bercita-cita memper'kuda' Ramadhan untuk tujuan 'DIET'.
Mencari-cari 'port' mana nak lunch di siang hari Bulan Ramadhan.
Masih membuat ketupat dan mengadu domba di opis-opis, tingkap-tingkap, 'muka buku', bbc.
Hanya menahan diri dari tak makan dan tak minum sahaja.
Meng'empang' nafsu sepanjang hari dan tak mampu menahannya bila 'empang' pecah ketika di bazaar Ramadhan.
Tiada rasa gembira dengan kedatangan Ramadhan malah marah dan rasa kurang selesa.
Apa pun, Aku tak nak jadik golongan yang kurang cerdik, kurang pintar dan kurang akal tersebut. Azam aku untuk beribadah lillahita'ala.
Rabu, 4 Ogos 2010
Theta dan Solat
Kajian demi kajian dalam bidang sains telah menghasilkan penemuan demi penemuan yang begitu menakjubkan tentang penciptaan alam ini. Namun kajian ini bukan bertujuan untuk mengesahkan bahawa Al-Quran itu benar, akan tetapi sebagai data sokongan kepada kebenaran Al-Quran. Perintah daripada Allah sememangnya tiada yang merugikan insan. Malah perintah daripada Allah merupakan suatu perintah yang amat menguntungkan makhluk yang namanya manusia ini. Mari kita perhatikan suatu perintah yang sering kita abaikan....
Mengapa solat awal waktu? Apakah kelebihannya?
Apabila azan berkumandang maka frekuensi azan akan tersebar keserata tempat. Frekuensi azan ini akan menjadikan frekuensi sekitar ke tahap theta yang paling rendah (deep theta).
ok.. itu baba azan dan thetanya... kita perhati pulak air.
Air merupakan salah satu makhluk Allah yang mampu untuk menurunkan frekuensi gelombang otak ke alpha dengan cepat. Kerana itu apabila kita berada di dalam keadaan marah, kita diminta untuk mengambil wudhuk agar kita menjadi tenang.
Begitu juga jika anak menangis. Kita boleh sapukan dengan air sambil meminta izin pada Allah dan berkomunikasi dengan air itu sendiri. Air juga makhluk Allah dan kita meminta bantuan air sepertimana kita meminta pada manusia. Ingatlah semua benda di dunia ini adalah makhluk Allah. Milik Allah.
Pun juga jika kita berada di dalam keadaan stress akibat kerja yang banyak atau juga stress kerana study, menghafal Quran dan sebagainya, minumlah air yang banyak( jangan buat time posa ramadhan). Air boleh menenangkan stress.
Mohonlah agar diberi ketenangan daripada Allah kerana Allah adalah pemilik kepada air dan diri kita. Mohonlah juga kepada air atas hubungan sesama makhluk iaitu kita dan air.
Berbalik kepada persoalan pokok, solat awal waktu. Apabila azan dilaungkan maka azan tersebut mampu menurunkan frekuensi persekitaran ke tahap theta yang paling rendah (deep theta). Bila kita mengerjakan solat ketika ini dan ditambah dengan adanya wudhu yang sempurna, maka frekuensi fikiran kita akan mampu turun sampai ke tahap theta ataupun sekurang-kurangnya alpha yang paling bawah (deep alpha). Ketika ini pastinya menjadi mudah untuk mencapai tahap khusyuk.
Frekuensi gelombang otak mempunyai 4 tahap utama iaitu:
1. Sedar (Beta: 15-30Hz)
2. Bawah Sedar (Alpha:9-14Hz)
3. Bawah Sedar (Theta: 4-8Hz)
4. Tidak Sedar (Delta: 1-3Hz)
Frekuensi Otak
Frekuensi ini adalah cetusan elektrokimia yang berlaku di dalam otak apabila kita berfikir. Ia melibatkan neuron otak untuk menghantar signal-signal ketika proses berfikir berlaku. Inilah yang dimaksudkan dengan kadar kegiatan otak iaitu kadar cetusan elektrokimia (signal) dalam masa sesaat yang berlaku di dalam otak. Banyak berfikir, lagi banyak cetusan elektrokimia dan makin laju kadar cetusan per saat (frekuensi).
Jika kita bersolat di masjid atau surau secara berjemaah, maka lebih kuat frekuensi thetanya kerana dari masjid dan suraulah azan dilaungkan. Sebab itu kita lebih mudah mencapai tahap khusyuk jika bersolat di masjid atau surau di awal waktu. So, adakah saranan Nabi Muhammad SAW supaya kita solat berjemaah di masjid atau di surau suatu yang sia-sia? Maha Besar Allah yang menjadikan sesuatu itu tidak ada sia-sianya.
Akhirnya marilah kita berkomunikasi dengan Allah meminta agar kita sentiasa bersolat di awal waktu. Jika kita malas, atau ada lagi kerja yang ingin dilakukan, maka berkomunikasi dengan Allah dengan memohon keizinan untuk solat lewat waktu.
“Ya Allah, aku ingin buat kerja dahulu ya Allah. Aku ingin siapkan sedikit sahaja lagi kerja ini. Aku minta kebenaran padaMu ya Allah. Izinkan aku solat lewat”.
PERCAYALAH. Pengalaman saya berkomunikasi dengan Allah sedemikian rupa TIDAK akan membawa kepada apa-apa kejayaan. Hati dan jiwa saya serta tubuh saya secara automatik akan bangun dan terus mengambil wudhu untuk mengerjakan solat. Permohonan saya untuk lewat solat sentiasa menemui KEGAGALAN.
Ingat tips tersebut... selamat mencuba...
Senarai Blog Saya
-
Istighasah, boleh ke tak?2 hari yang lalu
-
-
How A Failed Business Saved My Life4 hari yang lalu
-
ISU PENDIDIKAN10 bulan yang lalu
-
Rahsia Kurus dengan Set Kurus ShakleeSetahun yang lalu
-
Nigerian workers strike over cost of living crisisSetahun yang lalu
-
Lekuk Covid-19 mula landai, rakyat disaran terus patuh SOP3 tahun yang lalu
-
SUKARELAWAN DIPERLUKAN SEGERA DI SABAH!5 tahun yang lalu
-
I CUT APPLE A PARENTING5 tahun yang lalu
-
Quranpedia: Revolusi Penjanaan Ilmu dan Ekonomi Abad ke-217 tahun yang lalu
-
-
Mari Berkebun7 tahun yang lalu
-
-
G25 : ANTARA KEEGOAN DAN KEJAHILAN BERAGAMA9 tahun yang lalu
-
Keutamaan Ilmu Pengetahuan9 tahun yang lalu
-
Demam Liga Super 20159 tahun yang lalu
-
Kembali memblog part 29 tahun yang lalu
-
Cerpen - Hikayat Republik Seribu Lauk10 tahun yang lalu
-
Breast Cancer..Not Every Woman Needs to Follow Angelina Jolie10 tahun yang lalu
-
Karya Baru Gua #CeritaSeram12 tahun yang lalu
-
-
Bersabarlah wahai pemilik hati12 tahun yang lalu
-
Hikayat Lubang Najis : Realiti Masa Kini, Di Manakah Anda?12 tahun yang lalu
-
KHATY12 tahun yang lalu
-
Pelbagai Soalan Hukum Berkaitan Sekitar Masalah Seks14 tahun yang lalu
-
KEMAS vs INFRA = GEMPAK siotttt.....15 tahun yang lalu
-
-
-
-